Minggu, 15 Mei 2011

PUNK BUKAN SEKEDAR PENAMPILAN


Oleh:
Dwi Nofi Andhiyantama
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang,Angkatan 2008.





Punk,adalah kata yang sekarang ini sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat,terutama dikalangan remaja.Bahkan banyak diantara remaja dengan bangga dan lantang memproklamirkan bahwa dirinya adalah “punkesr”(sebutan bagi penganut punk).Mereka mencirikan bahwa Punk identik dengan gaya rambut mowhawk,tindik yang besar,sepatu boots,jaket dan celana jeans yang belel,dsb.Namun kebanyakan dari para remaja ini hanya membawa Punk  sebatas pada gaya dandanan mereka saja dan sedikit dari mereka yang sebenarnya memahami betul esensi dari Punk itu sendiri.Malah seringpula kita temui tindakan kriminal yang dilakukan oleh “oknum-oknum” yang mengatasnamakan dirinya sebagai “punkers”,jelas hal ini menciderai citra Punk itu sendiri.
Punk ditilik dari segi etimologi memiliki arti yaitu sampah,namun “sampah” yang dimaksud dalam hal ini bukanlah dalam arti secara nyata.Banyak seruan yang mengatakan bahwa Punk berasal dari kaum yang termarjinalkan yang memiliki keyakinan “we can do ourselves”.Ditilik dari segi historis Punk berasal dari London,Inggris dimana pada awalnya golongan punk sendiri sering bertabrakan dengan golongan skinhead(kaum tertindas dari kelas pekerja di London,Inggris dengan gaya rambut botak).Namun pada era tahun 1980 ketika Punk mulai mewabah di Amerika kaum Punk dan kaum skinhead ini sendiri seolah menyatu dikarenakan memiliki suatu pandangan yang sama.
Punk sendiri dapat dengan cepatnya mewabah ke Amerika dikarenakan kondisi ekonomi pada saat itu yang melonjak sangat drastis.Saat itu kaum Punk melakukan perlawanan dengan sindiran-sindiran kepada penguasa melalui musiknya yang berirama cepat dan menghentak dengan lirik yang kasar.Di Inggris pula Punk pernah dituduh sebagai “glue sniffer”(kaum penghisap lem,sebagai ganti bir yang saat itu harganya melonjak) dan bahkan perusuh.Hal ini diakibatkan oleh “oknum-oknum” yang saat itu sering berkeliaran dijalan dan melakukan tindakan kriminal.
Menurut psikolog Rusia,Pavel Semenov,manusia memuaskan dirinya akan pengetahuan melalui dua cara,yaitu:
·         melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil penelitian tersebut secara rasional (sains)
·         mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni)
Berdasarkan pada pendekatan tersebut maka Punk tergolong pada kategori kedua dimana hal ini dinafaskan pada kekecewaan terhadap kondisi yang ada dimana penindasan semakin nampak dan Punk menyatakan kekecewaan mereka dengan dandanan dan musik mereka yang terasa “nyeleneh” pada masa itu.
Hal ini diperkuat dengan gaya hidup dan pola pikir pendahulu Punk yang mirip dengan pendahulu gerakan seni avant-garde yaitu dandanan “nyeleneh”,  yang mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).
Pada perkembangannya Punk menjadi sebuah kekecewaan atas musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang mengedepankan musisi-musisi dari golongan mapan seperti:The Beatles,Rolling Stone,Elvis Presley,dll.Jenis musik yang saat itu dikedepankan industri adalah jenis musik yang memainkan teknik musik tingkat tinggi,dan lagu-lagu bertemakan cinta.Sedangkan pada musik Punk hal ini tidak dapat ditemui.Musik Punk lebih terdengar seperti teriakan demonstran,dan liriknya yang bertemakan rasa frustasi,kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan,pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.Dengan demikian perusahaan-perusahaan rekaman-pun enggan untuk mengorbitkan mereka.

Anarkisme dalam Punk
Banyak kalangan yang mencitrakan kaum Punk adalah segerombolan pemuda yang berdandan aneh dan anarkis.Pemahaman istilah anarkisme ini sendiri oleh masyarakat,banyak diartikan untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal.Tetapi jika kita meruntut pada  pendapat William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.
Salah satu bentuk kediktatoran legal yang dimaksud kaum anarki disini ialah,kekuasaan Negara dengan hukumnya yang bersifat memaksa membuat masyarakat mau/tidak mau harus mematuhinya,disini menjadikan masyarakat kehilangan hak-nya untuk menentukan pilihannya dan bertanggung jawab akan pilihannya itu.Mereka berpendapat dengan dihapuskannya ke-dominan-an negara dalam kehidupan masyarakat hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya.
Kaum Punk memaknai anarkisme tidak hanya pada sebatas tataran politik saja,mereka lebih memaknai perihal anarkisme ini sendiri pada semua aspek kehidupan.Kehidupan dimana tanpa adanya aturan pengekang,termasuk dalam perihal industri musik yang telah menetapkan pakem-pakem bagi musisi yang akan diorbitkannya.Punk beranggapan bahwa setiap manusia mampu untuk menciptakan aturan bagi dirinya sendiri tanpa harus ada campur tangan dari pihak lain,hal ini sesuai dengan jargon mereka yaitu “do it yourself”(lakukan sendiri).Punk sendiri tergolong dari beberapa komunitas yang mana setiap komunitas memiliki ciri khas-nya masing-masing.Komunitas Punk yang mendasarkan anarkisme sebagai ideologi mereka dalam kehidupan sehari-hari disebut dengan “Anarcho Punk”.
Sebagai penutup berikut penulis sajikan beberapa komunitas Punk yang mungkin kerap kita temui dalam kehidupan sehari-hari:
·         Anarcho Punk
Komunitas Punk yang satu ini memang termasuk salah satu komunitas yang sangat keras. Bisa dibilang mereka sangat menutup diri dengan orang-orang lainnya, kekerasan nampaknya memang sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Tidak jarang mereka juga terlibat bentrokan dengan sesama komunitas Punk yang lainnya.Anarcho Punk juga sangat idealis dengan ideologi yang mereka anut. Ideologi yang mereka anut diantaranya, Anti Authoritarianism dan Anti Capitalist.
·         Crust Punk
Jika Anda berpikir bahwa Anarcho Punk merupakan komunitas Punk yang sangat brutal, maka Anda harus menyimak yang satu ini. Crust Punk sendiri sudah diklaim oleh para komunitas Punk yang lainnya sebagai komunitas Punk yang paling brutal. Para penganut dari faham ini biasa disebut dengan Crusties. Para Crusties tersebut sering melakukan berbagai macam pemberontakan dalam kehidupan mereka sehari-hari.Musik yang mereka mainkan merupakan penggabungan dari musik Anarcho Punk dengan Heavy Metal. Para Crusties tersebut merupakan orang-orang yang anti sosial, mereka hanya mau bersosialisasi dengan sesama Crusties saja.
·         Glam Punk
Para anggota dari komunitas ini merupakan para seniman. Apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari sering mereka tuangkan sendiri dalam berbagai macam karya seni. Mereka benar-benar sangat menjauhi perselisihan dengan sesama komunitas atau pun dengan orang-orang lainnya.
·         Hard Core Punk
Hard Core Punk mulai berkembang pada tahun 1980an di Amerika Serikat bagian utara. Musik dengan nuansa Punk- Rock dengan beat-beat yang cepat menjadi musik wajib mereka. Jiwa pemberontakan juga sangat kental dalam kehidupan mereka sehari-hari, terkadang sesama anggota pun mereka sering bermasalah.
·         Nazi Punk
Dari sekian banyaknya komunitas Punk, mungkin Nazi Punk ini merupakan sebuah komunitas yang benar-benar masih murni. Faham Nazi benar-benar kental mengalir di jiwa para anggotanya. Nazi Punk ini sendiri mulai  berkembang di Inggris pada tahun 1970an akhir dan dengan sangat cepat menyebar ke Amerika Serikat. Untuk musiknya sendiri, mereka menamakannya Rock Against Communism dan Hate Core.
·         The Oi
The Oi atau Street Punk ini biasanya terdiri dari para Hooligan yang sering membuat keonaran dimana-mana, terlebih lagi di setiap pertandingan sepak bola. Para anggotanya sendiri biasa disebut dengan nama  Skinheads. Para Skinheads ini sendiri menganut prinsip kerja keras itu wajib, jadi walaupun sering membuat  kerusuhan mereka juga masih memikirkan kelangsungan hidup mereka. Untuk urusan bermusik, para Skinheads ini lebih berani mengekspresikan musiknya tersebut dibandingakan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Para Skinheads ini sendiri sering bermasalah dengan Anarcho Punk dan Crust Punk.
·         Queer Core
Komunitas Punk yang satu ini memang sangat aneh, anggotanya sendiri terdiri dari orang-orang “sakit”, yaitu para lesbian, homoseksual, biseksual dan para transexual. Walaupun terdiri dari orang-orang “sakit”, namun komunitas ini bisa menjadi bahaya jika ada yang berani mengganggu mereka. Dalam kehidupan, anggota dari komunitas ini jauh lebih tertutup dibandingkan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Queer Core ini sendiri merupakan hasil perpecahan dari Hard Core Punk pada tahun 1985.
·         Riot Grrrl
Riot Grrrl ini mulai terbentuk pada tahun 1991, anggotanya ialah para wanita yang keluar dari Hard Core Punk. Anggota ini sendiri juga tidak mau bergaul selain dengan wanita. Biasanya para anggotanya sendiri berasal dari Seattle, Olympia dan Washington DC.
·         Scum Punk
Jika Anda tertarik dengan Punk, mungkin ini salah satu komunitas yang layak untuk diikuti. Scum Punk menamakan anggotanya dengan sebutan Straight Edge Scene. Mereka benar-benar mengutamakan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral dan kesehatan. Banyak anggota dari Scum Punk yang sama sekali tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat merusak tubuh mereka sendiri.
·         The Skate Punk
Skate Punk memang masih erat hubungannya dengan Hard Core Punk dalam bermusik. Komunitas ini berkembang pesat di daerah Venice Beach California. Para anggota komunitas ini biasanya sangat mencintai skate board dan surfing.
·         Ska Punk
Ska Punk merupakan sebuah penggabungan yang sangat menarik antara Punk dengan musik asal Jamaica yang biasa disebut reggae. Mereka juga memiliki jenis tarian tersendiri yang biasa mereka sebut dengan Skanking atau Pogo, tarian enerjik ini sangat sesuai dengan musik dari Ska Punk yang memiliki beat-beat yang sangat cepat.
·         Punk Fashion
Para Punkers biasanya memiliki cara berpakaian yang sangat menarik, bahkan tidak sedikit masyarakat yang bukan Punkers meniru dandanan mereka ini. Terkadang gaya para Punkers ini juga digabungkan dengan gaya berbusana saat ini yang akhirnya malah merusak citra dari para Punkers itu sendiri. Untuk pakaiannya sendiri, jaket kulit dan celana kulit menjadi salah satu andalan mereka, namun ada juga Punkers yang menggunakan celana jeans yang sangat ketat dan dipadukan dengan kaos-kaos yang bertuliskan nama-nama band mereka atau kritikan terhadap pemerintah. Untuk rambut biasanya gaya spike atau mohawk menjadi andalan mereka. Untuk gaya rambut ini banyak orangorang biasa yang mengikutinya karena memang sangat menarik, namun terkadang malah menimbulkan kesan tanggung. Body piercing, rantai dan gelang spike menjadi salah satu yang wajib mereka kenakan. Untuk sepatu,selain boots tinggi, para Punkers juga biasa menggunakan sneakers namun hanya sneakers dari Converse yang mereka kenakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut